Kehidupan Masyarakat Zaman PraAksara
1. Masa hidup
berburu dan mengumpulkan makanan, dengan ciri-ciri antara lain.
- Alat
kehidupan manusia pada saat itu berupa kapak perimbas (sejenis kapak yang
digenggam, tidak bertangkai dan berbentuk masif), alat serpih, dan alat
tulang.
- Hidup
berkelompok-kelompok yang tersusun dari keluarga-keluarga kecil.
- Telah
berkembang seni lukis yang dibuat pada dindingdinding gua, seperti di gua
Leang-leang, Sulawesi Selatan.
- Belum
melakukan kegiatan penguburan mayat.
- Telah
ditemukan teknologi sederhana untuk mendatangkan api.
- Bahasa
sebagai alat komunikasi mulai terbentuk melalui kata-kata dan tanda-tanda
dengan gerakan badan.
- Bertempat
tinggal secara tidak tetap di dalam gua-gua alam, di tepi sungai, dan tepi
pantai.
- Kelompok
manusia purba di pinggir pantai di antaranya meninggalkan kjokkenmodinger
(kebudayaan sampah dapur).
2. Masa bercocok tanam dan
beternak, dengan ciri-ciri antara lain.
- Alat-alat
batu yang digunakan umumnya sudah diupam hingga halus. Alat batu yang
digunakan berupa kapak persegi, kapak lonjong, alat-alat obsidian, dan
mata panah.
- Masyarakat
mulai menunjukkan tanda-tanda menetap di suatu tempat.
- Telah
terbentuk desa-desa kecil semacam pedukuhan.
- Kegiatan
bercocok tanam telah menghasilkan keladi, sukun, pisang, durian, manggis,
rambutan, duku, salak dan sebagainya.
- Mengenal
sistem barter (tukar menukar barang dengan barang).
- Perahu
bercadik dan rakit banyak digunakan sebagai sarana lalu lintas air.
- Alat
komunikasi berupa bahasa dianggap sangat penting.
- Tumbuh
kepercayaan animisme (pemujaan terhadap roh nenek moyang) dan dinamisme
(kepercayaan terhadap benda-benda yang mempunyai kekuatan gaib).
3. Masa
Megalithikum (zaman batu besar), dengan peninggalan-peninggalan seperti berikut
ini.
- Dolmen,
yaitu bangunan seperti meja dari batu berkaki menhir yang digunakan untuk
pelinggih roh atau tempat sesajian.
- Menhir,
yaitu sebuah tugu batu yang diletakkan dengan sengaja di suatu tempat
untuk memperingati orang mati.
- Sarkofagus,
adalah bangunan peti mati yang bentuknya seperti lesung.
- Peti
kubur batu, yaitu peti mayat yang dibentuk dari enam papan batu,
terdiri dari dua sisi panjang, dua sisi lebar, sebuah lantai, dan sebuah
penutup besi.
- Punden
berundak, yaitu bangunan berupa batu yang berundak-undak, yang
biasanya terdiri dari tujuh dataran (undak), digunakan untuk kegiatan
pemujaan terhadap arwah nenek moyang.
- Waruga,
yaitu kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat.
- Arca-arca
megalitik, berupa arca-arca yang menggambarkan manusia atau binatang,
seperti gajah, harimau, kerbau, harimau, monyet dalam ukuran yang besar.
4. Masa Perundagian (masa kemahiran
teknik), dengan peninggalan-peninggalan seperti berikut ini.
- Nekara,
yaitu semacam tambur besar dari perunggu yang berpinggang di bagian
tengahnya dan sisi atasnya tertutup; dipercayai sebagai bagian bulan yang
jatuh dari langit, dan sering digunakan untuk upacara mendatangkan hujan.
- Moko,
yaitu benda semacam nekara yang lebih ramping yang terdapat di Pulau Alor
yang digunakan sebagai benda pusaka atau sebagai mas kawin.
- Kapak
perunggu, disebut juga kapak sepatu atau kapak corong. Bentuk kapak
berupa pahat, jantung, atau tembilang.
- Bejana
perunggu, yaitu sebuah benda yang bentuknya mirip gitar Spanyol.
- Arca-arca
perunggu, dengan bentuk arca orang yang sedang menari, berdiri, naik
kuda, atau orang yang sedang memegang panah.
- Berbagai
macam perhiasan, seperti gelang tangan, gelang kaki, cincin, kalung,
dan bandul/kalung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar